Kamis, 20 Juni 2013

Manfaat Magnet dalam Bidang Kesehatan

          Pendahuluan
Bisakah kita hidup tanpa magnet, jawabnya tidak karena sebagian besar semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet. Fenomena kemagnetan telah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Magnet merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Dalam kehidupan kita dikelilingi oleh magnet-magnet. Bumi yang kita diami adalah suatu magnet yang sangat besar. Bintang-bintang, seperti matahari memberi kehidupan pada mahluk di bumi juga merupakan suatu magnet yang besar. Berbagai  alat  menggunakan  magnet seperti  alat-alat  rumah  tangga, alat-alat kedokteran  dan  alat-alat  komunikasi.
Bumi adalah medan magnet alam. Tubuh manusia juga merupakan suatu medan magnet sebagai akibat dari proses bioelektrik dalam tubuh. Dalam kondisi normal elektron dan ion bekerja seimbang. Bila keseimbangan terganggu, arus dan distribusi dalam sel akan terpengaruh dan hal ini biasanya menjadi akar dari banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh.          


Magnet dapat digunakan sebagai pengobatan.Magnet tidak hanya digunakan untuk manufacture dan kompas saja, para ilmuwan dan fisikawan meneliti kegunaan magnet sebagai sifat penyembuhan serta pengobatan berbagai macam penyakit.Alhasil diketahui medan magnet memang dapat digunakan sebagai proses pengobatan dan pencegahan terhadap berbagai macam penyakit. Selama berpuluh-puluh tahun terapi magnet banyak digunakan di beberapa kebudayaan diantaranya China,Yunani, Mesir dan Negara-Negara di Timur tengah lainnya sebagai elemen pencegahan dan pengobatan suatu penyakit juga sebagai penghilang rasa sakit dan gejala-gejala lainnya. Namun dikarenakan kendala ukuran dan berat magnet yang tersedia pada waktu itu,membuat magnet sulit didapatkan dan dimanfaatkan secara efektif dan massal. Sekarang magnet banyak didapatkan melalui proses peleburan yang kecil dan kuat. Sumbangsih magnet saat ini sudah banyak dipergunakan sebagai alat-alat kesehatan dalam kedokteran sekarang ini.

Pembahasan
A.      Manfaat Magnet Dalam Bidang Kesehatan
Dalam Kehidupan sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengambil benda-benda dari logam, penunjuk arah, mengubah energi listrik menjadi energi bunyi, menghasilkan listrik, menggantikan roda pada kereta api maglev, dan merapatkan dua benda. Selain memiliki manfaat diatas magnet juga dapat bermanfaat dalam bidang kesehatan, yaitu: Energi magnetik mendatangkan efek menguntungkan terhadap sirkulasi darah,sirkulasi getah bening, produksi hormon, saraf dan otot, Penggunaan magnet dalam bidang medis Salah satunya adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang sangat membantu dokter menegakkan diagnosa penyakit dalam tubuh, Biomagnetik (Terapi Magnetik)
B.       MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam. 
Prinsip kerja MRI yaitu pasien ditempatkan dalam medan magnet, dan gelombang elektromagnet pulsa diterapkan untuk membangkitkan “objective nuclide” di dalam tubuh. Nuclide yang dibangkitkan akan kembali ke dalam energi semula dan akan melepaskan energi yang diserap sebagai gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet yang dilepas ini adalah sinyal MR. Sinyal ini dideteksi dengan kumparan (coil) untuk membentuk suatu gambar (image).
Yang perlu diperhatikan dengan memakai MRI adalah nucleus (proton di dalam tubuh). Nucleus mempunyai massa dan muatan positif serta berputar pada sumbunya. Nucleus yang berputar ini dianggap sebagai suatu magnet batang kecil (small bar magnet). Karena nucleus ditempatkan di dalam medan magnet statis, maka akan berputar (precession). Ketika suatu pulsa RF yang mempunyai frekuensi sama dengan kecepatan/frekuensi dari putaran diberikan, nucleus menyerap energi dari pulsa (yang disebut gejala resonansi). Pulsa RF adalah gelombang elektromagnet dan disebut pulsa RF (Radio Frequency) karena band frekuensinya. Ketika pulsa RF dimatikan, nucleus kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi yang diserap (yang disebut relaxation). Dengan membuat nucleus memancarkan sinyal ketika melepaskan energi yang diserap, suatu gambar (image) dihasilkan.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung, . Pada umumnya struktur tulang akan dapat lebih diteliti dengan lebih baik dengan CT scan daripada dengan MRI.
C.      Terapi Biomagnetik
Suatu metode pengobatan, yaitu terapi dengan menggunakan magnet untuk penyembuhan berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada peredaran darah, sistem metabolisme, sistem hormon, enzim dan gangguan sel sel pada tubuh manusia.
Terapi biomagnetik  menggunakan magnet yang mempunyai kekuatan antara 300 sampai dengan 3000 gauss. (Gauss adalah Satuan Internasional untuk kekuatan magnet, pengukuran kekuatan magnet dapat dilakukan dengan alat yang disebut gauss meter). Untuk terapi yang optimal, dianjurkan menggunakan kekuatan magnet antara 2500 sampai dengan 3000 gauss. Bahan magnet yang mempunyai kekuatan 2000-3000 gauss adalah Neodymium Magnet. Jenis magnet ini dikenal sebagai Raja Magnet karena kekuatan magnetnya paling besar dibandingkan dengan kekuatan jenis magnet yang lain.
Terapi biomagnet digunakan juga untuk melancarkan peredaran darah sehingga oksigen, nutrisi dan hormon dapat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh dengan baik. Terapi Biomagnet dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang disebabkan gangguan peredaran darah dan sistem metabolisme sel tubuh.
Prinsip Kerja Terapi Magnet dalam Menyembuhkan Penyakit
Sel sel darah manusia mengandung zat besi (Fe) dan Neodymium magnet (Nd2Fe14B) yang digunakan juga dalam terapi biomagnet. Pemberian medan magnet dari produk magnetis (sekitar 20 menit) mempengaruhi unsure besi (Fe) pada sel-sel darah. Ketika magnet atau sinar inframerah diletakkan dekat pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung (titik nadi di pergelangan tangan) atau arteri karotid (titik nadi dileher) akan terjadi perangsangan (reaksi Fe pada Neodymium terhadap Fe pada sel-sel darah) sehingga sel-sel yang sebelumnya saling menempel dan bersambungan akhirnya terurai. Hal ini mengakibatkan aliran darah lebih lancar.

Saat magnet didekatkan ke kulit, magnet akan merilekskan dinding-dinding kapiler sehingga memperlancar aliran darah ke area yang sakit. Magnet dan sinar inframerah yang menembus permukaan kulit juga membantu mengaktifkan sel syaraf sehingga mampu menyampaikan pesan dengan cepat. Hal ini merangsang proses pemulihan sel dan meningkatkan kemampuan penyerapan ion negatif yang membuat keseimbangan ion dalam tubuh kita tetap terjaga.Selain itu, magnet juga mencegah terjadinya kejang yang merupakan penyebab berbagai rasa sakit. Magnet bekerja dengan mengganggu kontraksi otot-otot. Selanjutnya, magnet juga mengganggu reaksi elektrokimia yang terjadi di dalam sel-sel saraf. Dengan begitu akan menghambat penyampaian pesan rasa sakit ke otak.
Dengan lancarnya aliran darah, maka kemampuan sel darah menyerap oksigen dan nutrisi meningkat. Oksigen, nutrisi dan hormon tubuh, termasuk penghilang rasa nyeri (hormon endorfin) akan disebarkan oleh sel-sel darah keseluruh jaringan dan organ tubuh yang membutuhkan. Pengaruh polarisasi berdampak pada sel-sel darah merah tersusun menjadi lebih teratur dan bebas, sehingga luas permukaan sel darah merah tersebut untuk mengikat oksigen menjadi lebih luas dan kemampuan membuang karbondioksida menjadi lebih baik. Dengan peningkatan luas permukaan sel darah merah, maka kemampuan sel darah merah mensuplai oksigen ke sel-sel tubuh bertambah. Apabila semua sel di seluruh tubuh memperoleh pasokan oksigen, nutrisi dan hormon dengan lancar maka sel-sel tersebut dapat bekerja dengan normal sehingga kondisi tubuh menjadi sehat kembali.
Daftar Pustaka
septianwelly.blogspot.com
www.medistra.com/MRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar